Dibalik Keripik Singkong Pedas yang Menggoda

                Siapa sih yang gak pernah mencicipi keripik singkong dengan sensasi pedasnya yang menggoyangkan lidah? Hmm, sepertinya, makanan itu kini telah menjadi makanan yang sangat menjamur dimana-mana, tentunya dengan berbagai merek yang bermacam-macam juga. Wah, sepertinya, cita rasanya yang menarik itu telah cukup menghipnotis sebagian besar manusia ya?

                Dibalik keripik singkong rasa pedas yang dielu-elukan itu, ternyata tidak menjamin ke-sterilan dan juga keamanan dari produk makanan itu. Rasanya yang enak, tidak menjamin didalam pembuatannya menggunakan bahan-bahan dan cara yang aman dan sehat.

Image                Beberapa minggu yang lalu, salah satu stasiun TV swasta Indonesia, (read: TV TRANS7, biar reader percaya kalau saya gak bohong) menayangkan tentang proses pembuatan keripik singkong pedas itu di sebagian besar produsen keripik singkong pedas tentunya. Ternyata, dalam proses pembuatannya, mereka menggunakan balsam dan pewarna tekstil! Berikut beberapa tahap cara pembuatan keripik singkong pedas yang berhasil saya kutip:

  1. Singkong dipotong-potong.
  2. Singkong digoreng, dan dalam proses penggorengannya, mereka menggunakan minyak goreng yang sama setiap harinya, tanpa diganti! Bisa dibayangkan kan betapa hitamnya si minyak goreng, dan betapa kotornya itu? *Belum lagi kalau malam hari saat minyak itu dibiarkan tergenang didalam wajan, bisa aja ada cicak yang nemplok atau buang air disana!*
  3. Singkong dikeringkan.
  4. Singkong diberi bumbu cabai untuk memberikan rasa pedas, dan bumbu cabai itu, ternyata dibuat dari cabai-cabai busuk yang suka ada di tempat-tempat sampah pasar, karena tidak laku lagi dijual! Bumbu cabai itu juga mengandung pewarna tekstil merah untuk menciptakan warna yang menarik.
  5. Setelah itu, singkong itu disemprotkan balsam, untuk menambah cita rasa pedas!
  6. Untuk pengawet, mereka biasa menggunakan pengawet alami, yaitu garam. Tapi, kalau garam lagi mahal harganya, mereka akan nekat menggunakan pengawet buatan ke dalam makanan yang mereka buat.

Hal diatas itu semua dilakukan semata-mata untuk memperkecil pengeluaran mereka dalam memproduksi makanan, tentu saja ini merupakan dampak dari naiknya harga-harga kebutuhan pokok.

[sumber: http://www.punyatya.wordpress.com/

Nah, kalau sudah tau seperti apa yang ada di balik ‘Si Keripik Singkong Pedas’ itu, apa masih mau mengkonsumsinya?

Ets, tapi jangan berburuk sangka dulu! Tidak semua produsen berlaku curang. Masih ada kok produsen yang punya cara untuk mengakali makanan produksi mereka agar tidak membahayakan konsumen. Mereka tentu saja tidak memakai balsam atau pewarna tekstil dalam makanan mereka. Tapi, tentu saja, semua yang sehat, pasti mahal harganya. Dan itu merupakan konsekuensi para konsumen untuk menjaga kesehatan mereka sendiri.

Baiklah, setelah ini, saya akan posting tentang perbedaan keripik pedas berbahaya dan keripik pedas yang tidak berbahaya di postingan selanjutnya.

CATATAN: KALAU MAU REPOST, SILAHKAN SERTAKAN SUMBER http://www.punyatya.wordpress.com/

 

 

About yashintya

Hello! I'm Yashintya, a 14-years-old girl, and an easily-frustated girl. I love writing and singing a lot. Learning somethings new is my needed. I'm not such a really good person, but I'm trying to be better and better, day after day. I'm not a really good friend for my friends, not a really good sister for my brothers, not a really good daughter for my parents, but I'm always trying to do the best for them :) I'm a girl who tries to enjoy my life.

Posted on April 18, 2012, in Fun Knowledge. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar